Rasa suntuk sepulang kuliah
menuntun saya untuk mencari media yang tepat untuk menyegarkan mood, kemudian saya putuskan untuk mencoba
menelusuri tempat-tempat disekitar jalan Prawirotaman Yogyakarta. Berdasarkan
informasi yang saya peroleh sebelumnya, area prawirotaman merupakan sentra
berkumpulnya para wisatawan asing untuk menikmati wisata kuliner dan kerajinan
batik.
Dari lokasi awal saya di area kampus UGM dengan menggunakan sepeda motor untuk tiba disana membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Setibanya disana saya memulai penelusuran saya dengan mengamati tempat-tempat yang berada disepanjang jalan prawirotaman I. Ternyata, disepanjang jalan ini terdapat banyak penyedia jasa akomodasi berupa hotel-hotel kecil dan juga penyedia jasa biro perjalanan yang menawarkan paket-paket tour seputaran yogyakarta dengan isi paket dan harga yang beragam, dilokasi ini juga terdapat beberapa tempat makan yang desain tempat maupun menunya disesuaikan dengan konsumsi atau selera wisatawan asing (menu western).
Karena dirasa belum menemukan tempat yang sesuai dengan keinginan hati, maka saya memutuskan untuk terus menelusuri area prawirotaman, kali ini saya mencoba untuk masuk ke jalan Prawirotaman II , jika sebelumnya didominasi oleh penyedia jasa akomodasi dan biro perjalanan , disepanjang jalan ini didominasi oleh penyedia jasa kuliner, saya terus berjalan hingga akhirnya ada satu tempat yang menarik perhatian saya yaitu sebuah kedai/cafe kopi bernama Sellie Coffee.
Sellie Coffee , JL.Prawairotaman II , dokumentasi pribadi penulis |
Dari sisi arsitektur cafe ini
memiliki desain yang sangat menarik bagi saya , dari mulai konstruksi bangunan
yang mengkombinasikan susunan bata merah, kayu
dan bambu, dindingnya pun terbuat dari bilik (anyaman bambu) dan beratap
genting, sederhana namun sangat menarik sekali. Kemudian dari segi interiornya
pun tertata dengan apik , pembagian area dalam ruangnya disusun sedemikian rupa, sederhana namun terkesan “antik”. Selain jejeran meja makan, terdapat sebuah
area disalah satu sudut ruangan yang disediakan
untuk pertunjukan live musik. Selain untuk kegiatan “ngopi” menurut mas wisnu pemilik cafe ini menginformasikan, bahwa tempatnya kerap juga dijadikan sebagai
lokasi berkumpulnya beberapa komunitas, semisal komunitas pecinta batu akik.
meja makan & desain interior, dokumentasi pribadi penulis |
Yang namanya “warung kopi” tentu saja menu andalannya adalah kopi, sellie coffee menyediakan beragam varian jenis racikan kopi dari mulai kopi Papua, Sulawesi , Sumatra, NTT , Bali & Jawa. Pada kesempatan kali ini saya mencoba mencicipi racikan kopi Jawa-kelud, dan ternyata kombinasi varian kopi ini efektif untuk mengembalikan mood saya yang sempat tidak karuan pagi tadi. Selain kopi tentu saja cafe ini juga menyediakan berbagai menu lain dari mulai berbagai macam beverage, dessert , snack dan makanan berat baik menu western maupun lokal. Sekian review kali ini semoga bermanfaat.
sudut untuk acara musik, dokumentasi pribadi penulis |
No comments:
Post a Comment