PETIKAN
KIDUNG SEWAKA DARMA
(sebuah
naskah ajaran kehidupan peninggalan leluhur sunda)
Wanita merupakan
perhiasan dunia , sifat dasar dari wanita memang memiliki daya untuk menyenangkan laki-laki. Seluruh bagian dari diri seorang wanita mengandung keindahan
yang dapat menarik simpati siapapun yang menatap , mendengar , dan
menyentuhnya.
Sepenggal pesan yang ditinggalkan leluhur sunda sangat tepat
dijadikan pengingat diri untuk mencegah keburukan yang mungkin terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat, berikut ini petikan
dari naskah Kidung Sewaka Darma bait ke dua & ketiga.
“ Suku milang
awak urang, lamun salah lengkah eta matak urang papa. Lengeun lamun salah cokot
eta matak urang papa. Ceuli lamun salah denge eta matak urang papa. Panon lamun
salah jeueung eta matak urang papa , irung lamun salah ambeu eta matak urang
papa. Sungut lamun salah hakan salah inum, manguni salahna sabda, lamun sabda teu tuhu , lamun lain
sabda jati lamunna hamo ra[h]hayu lamun tiis bawana eta nu disasalahkeun nu
maka papa kalesa sanyarah na angen-angen”
Terjemahnya sebagai berikut :
“Kaki menjadi
bagian badan kita, bila salah langkah akan menyebabkan kita sengsara. Tangan
bila salah ambil akan menyebabkan kita sengsara. Telinga kalau salah dengar
akan menyebabkan kita sengsara. Mata kalau salah lihat akan menyebabkan kita
sengsara. Hidung kalau salah cium akan menyebabkan kita sengsara. Mulut bila
salah makan salah minum apalagi salah ucap kalau ucap tidak benar, kalau ucap
tidak jujur , kalau berakibat tidak baik kalau naas bawaannya (ucap) itulah
yang harus disalahkan, yang membawa kesengsaraan dan noda (ia) bersarang dalam
angan-angan.
No comments:
Post a Comment