Friday, September 20, 2013

KEBUDAYAAN

KEBUDAYAAN

   1. Definisi
   Telah banyak ditampilkan definisi kebudayaan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai berikut ini. H. Herskovits (Iih Abdurrahchim, 1962), memberikan definisi seperti berikut, culture is the man made part of the environtment ( kebudayaan adalah bagian dari suatu lingkungan hasil rekayasa manusia ). R. Linton (Iih Abdurrachim 1962), mengatakan bahwa, Culture is man, social heredity (kebudayaan merupakan warisan sosial, yang berlangsung dari satu generasi ke generasi selanjutnya ).
    Ada pula yang mengatakan bahwa, culture is the learned behavior ( kebudayaan adalah segala sesuatu hasil rekayasa manusia itu sendiri; dari keteraturan dalam kehidupan suatu masyarakat hanya dimungkinkan karena adanya sistem tradisi dan kebudayaan itu sendiri. Dalam hal ini, Erve Chambers (1985) dalam bukunya Applied Anthopology, mengatakan, Culture is not what people do, but the ideas and standards which guide their behavior.
    C Kluckhokn dan W.H Kelly (PHarsoyo,1986) menyatakan bahwa kebudayaan adalah pola hidup yang tercipta dalam sejarah/seiring dengan perjalanan waktu, yang eksplisit, implisit, rasional dan non-rasional,yang merupakan pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia. Atas dasar sejumlah definisi tadi, dapat diidentifikasi beberapa spesifikasi/indikator/indikator/ciri-ciri khas yang berkenaan dengan konsep kebudayaan, antara lain :  
a)      Kebudayaan umat manusia beranekaragam      
b)      Kebudayaan sebagai warisan sosial yang harus diperoleh melalui proses belajar  
c)      Kebudayaan dijabarkan dari aspek-aspek biologis,psikologis, dan sosiologis dari keberadaan manusia
d)      Kebudayaan merupakan rancang-bangun kehidupan masyarakat manusia yang berstruktur
e)      Kebudayaan memiliki isi, wujud, dan kerangka
f)      Kebudayaan adalah dinamis
g)      Kebudayaan memiliki sistem nilai yang relatif

2. Isi Kebudayaan
    Mendeskripsikan konsep kebudayaan dapat dilihat dari dimensi isinya, melalui konsep dari unsur-unsur kebudayaan universal (culture universal) yang meliputi 7 unsur universal, yaitu.
  1.       Sistem teknologi/peralatan/kebendaan
  2.       Sistem Ekonomi/Mata pencaharian
  3.       Sistem Organisasi/aktivitas sosial
  4.       Sistem ilmu pengetahuan
  5.       Sistem kesenian
  6.       Sistem Kepercayaan
  7.       Sistem Simbol/bahasa   
3. Wujud Kebudayaan
    Kebudayaan hanya ada/dikenal dalam kehidupan manusia, dalam hal ini, Honingman  (Koentjaraningrat, 1974) menampilkan tiga wujud kebudyaan,    yaitu :
  •      Menthifact, suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai-nilai/values, norma-norma.norms,peraturan, dst.
  •       Sociofact, suatu komplek organisasi/aktivitas sosial yang berpola yang ada dalam kehidupan suatu masyarakat.
  •       Arthifact, suatu kompleks kebendaan sebagai hasil rekayasa manusia. 
4.Kerangka Kebudayaan

    Bila dianalisis dan dikombinasikan antara kompleks ide dengan kompleks wujud dari kebudayaan tadi, maka akan menghasilkan suatu kerangka kebudayaan, seperti berikut ini :

1. Unsur kebendaan, misalnya sebuah baju/kemeja/sepatu, dst dihasilkan dari adanya kombinasi antar tiga nilai (1) benda; kapas/benang/mesin/unsur-unsur kimia, dst; (2) organisasi/aktivitas sosial pengusaha/ buruh konsumen/ pasar/ pedagang; (3) ide/gagasan model/komposisi pewarnaan/kiat-kiat pemasaran, dst.

2. Unsur ekonomi/bidang usaha, misalnya usaha pertanian,  bisa berlangsung karena adanya kombinasi antara  tiga nilai, (1) benda; berbagai peralatan bertani, (2) organisasi/aktivitas sosial; HKTI/ lembaga terkait; (3) ide/gagasan;iptek dalam usaha tani.

3. Unsur organisasi/ aktivitas sosial, unsur ini bisa terwujud karena ada nilai (1) benda-benda/faasilitas yang menunjang, (2) organisasi (birokrasi, buruh, pengusaha dst), (3) ide/gagasan (undang-undang, perarturan organisasi.

4. Unsur-unsur ilmu pengetahuan, dapat berkembang karena adanya (1) benda, fasilitas penunjang ilmu pengetahuan (gedung-gedng sekolah, kampus dengan segala peralatannya), (2) organisasi/aktivitas sosial (kelembagaan, sekolah, universitas, osis, himpunan-himpunan mahasiswa dan para ahli), (3) ide/gagasan (kurikulum, lembaga-lambaga penelitian dsb).

5. Unsur kesenian, dapat berkembang karena adanya nilai (1) benda (peralatan material/instrumen), (2) organisasi/aktivitas sosial (kelompok-kelompok seniman, sanggar-sanggar seni, dsb) (3) ide/gagasan (pengembangan pendidikan).

6. Unsur kepercayaan, berkembang karena ada nilai (1) benda (berbagai sarana ritual, peribadahan), (2) organisasi (kelompok-kelompok kepercayaan, organisasi, lembaga-lembaga), (3) ide/gagasan  (pengembangan pendidikan).

7. Unsur bahasa (simbol),  berkembang karena ada nilai (1) benda/berbagai fasilitas penunjang, balai bahasa, perpustakaan), (2) organisasi ( lembaga-lembaga, sekolah-sekolah); (3) ide/gagasan (kurikulum, laboratorium bahasa dsb)





No comments:

Post a Comment