Monday, September 23, 2013

Session 2 Insight : MANUSIA

Manusia



Janin
Sumber: Google.co.id

“ Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.” (Qs. Ar-Ruum, 30:8).

    Ternyata dalam banyak ayat di Al-Qur’an manusia diminta untuk memperhatikan penciptaan diri mereka sendiri. Mereka seringkali diingatkan bagaimana manusia muncul di dunia ini, tahap-tahapan yang telah dilaluinya, dan dari apa dia sebenarnya, seperti tercantum pada ayat berikut :

“Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)? Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?” (Al-Qur’an surat 56 ayat 57-59).

    Penciptaan manusia, dan aspek mukjizat ini ditekankan di dalam banyak ayat. Sebagian informasi di dalam ayat ini begitu rinci sehingga mustahil bagi seseorang yang hidup di abad ke 7 mengetahuinya. Sebagiannya adalah sebagi berikut :

Setetes Mani

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan saja tanpa pertanggung jawaban? Bukankah dia dahulu setes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)..” (Al-Qur’an surat 75 ayat 36-35). “Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (Al-Qur'an 76-2).

    Cairan yang disebut mani, yang mengandung sperma tidak terdiri dari sperma saja. Sebaliknya, sperma ini terdiri dari campuran bebagai cairan. Cairan ini mempunya fungsi yang berbeda, seperti mengandung gula yang diperlukan untuk memberikan energi bagi sperma, menetralisir asam pada pintu masuk uterus, dan menciptakan lingkungan yang licin untuk memudahkan sperma. Yang cukup menarik, ketika mani telah disebutkan dalam Al-Qur’an, fakta ini ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga disebutkan dan didefinisikan mani sebagai suatu cairan campuran. Sebagaimana telah kita lihat, Al-Qur’an menginformasikan kepada kita bahwa manusia tidak terbuat dari keseluruhan mani, tetapi hanya sebagian kecilnya. Bahwa penekanan tertentu pada pernyataan ini mengumumkan  suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari ilahi.

“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).”(Al-Qur’an 32: 7-8).

Daging yang Menempel pada Uterus

    Ketika sperma laki-laki bersatu dengan ovum wanita, terbentuklah inti bayi yang akan dilahirkan. Sel tunggal, yang dikenal dengan “Zygote” di dalam biologi, secara langsung mulai bereproduksi dengan membagi, dan pada akhirnya menjadi “sepotong daging” yang disebut embrio. Ini tentu saja hanya bisa dilihat oleh manusia dengan bantuan miksroskop. Tetapi embrio tidak menghabiskan masa perkembangannya dalam suatu ruang kosong. Dia menempel pada uterus sama seperti akar yang menempel dengan kuat ke bumi dengan terdiri tendril atau sulurnya. Melalui ikatan ini, embrio dapat memperoleh zat-zat yang penting bagi perkembangan dari tubuh ibunya. Dalam ayat pada surat Al’Qur’an yang pertama kali diturunkan kepada manusia, Allah menggunakan kata “alaq” untuk menunjuk pada embrio yang berkembang di dalam rahim ibu

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia menciptakan manusia dari segumpal darah(alaq). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” (Al-Qur’an, 96 1-3).

    Arti kata “alaq” di dalam bahasa arab adalah “sesuatu yang menempel ke suatu tempat” kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah. Jelas, penggunaan kata yang tepat untuk embrio yang berkembang di dalam rahim ibu.

Pembungkusan Otot-otot atas Tulang

    Aspek penting lainnya mengenai informasi yang diberikan oleh ayat-ayat Al-Qur’an adalah tahap-tahap perkembangan manusia di dalam rahim ibunya. Ini dinyatakan di dalam ayat-ayat bahwa di dalam rahim ibu, tulang-tulang berkembang lebih dahulu, lalu kemudian otot-otot yang membungkus sekelilingnya terbentuk.

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah Pencipta Yang Paling Baik.” (Al-Qur’an 23:14).

    Embriologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari perkembangan embrio di dalam rahim ibu. Sampai baru-baru ini, ahli embriologi mengasumsikan bahwa tulang dan otot-otot di dalam sebuah embrio berkembang pada saat yang bersamaan. Tetapi, riset mikroskopis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi yang baru berkembang telah mengungkapkan bahwa wahyu Al-Qur.an yang diturunkan pada abad ke 7 kata demi kata adalah benar. Pengamatan pada tingkat mikroskopis menunjukan bahwa perkembangan di dalam rahim ibu terjadinya sama persis seperti yang digambarkan di dalam ayat-ayat. Pertama, jaringan kartilago embrio berubah menjadi tulang. Kemudian sel-sel otot yang dipilih diantara jaringan di sekeliling tulang menyatu dan membungkus tulang-tulang tersebut. Kejadian ini digambarkan di dalam publikasi ilmiah yang berjudul Developing Human dengan kata-kata berikut ini “Selama tujuh pekan, rangka mulai menyebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mengambil bentuk yang kita kenal. Pada akhir pekan ketujuh dan selama pekan kedelapan otot-otot mengambil posisi sekeliling tulang-tulang”. Ringkasnya, tahap-tahap perkembangan manusia sebagaimana digambarkan di dalam Al-Qur’an sangat sesuai dengan temuan-temuan embriologi modern. Banyak tahapan perkembangan bayi dalam rahim ibu diceritakan di dalam Al-Qur’an. Sebagaimana digambarkan di dalam Surat Al-Mu’minun, tulang rawan dari embrio di dalam rahim ibu pertama kali mengalami ossifikasi (berubah menjadi tulang). Kemudian tulang-tulang ini dibalut dengan sel-sel otot. Allah menggambarkan perkembangan ini di dalam ayat “...kemudian tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging”.

Tiga Tahapan Bayi di dalam Rahim

    Di Al-Qur’an dikatakan bahwa manusia diciptakan melalui suatu proses dengan tiga tahapan di dalam rahim ibu ,

“...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Al-Qur’an 39:6).

    Sebagaimana akan dipahami, ditunjukan di ayat ini bahwa manusia diciptakan di dalam rahim ibu dalam tiga tahapan yang berbeda. Bahkan, biologi modern telah mengungkapkan bahwa perkembangan embriologis bayi terjadinya pada tiga bagian yang berbeda di dalam rahim ibu. Sekarang pada semua buku teks embriologi yang dipelajari di fakultas kedokteran, matakuliah ini dipelajari sebagai unsur pengetahuan dasar. Misalnya di dalam buku basic Human Embriology, teks rujukan dasar di dalam bidang embriologi, fakta ini dinyatakan sebagai berikut “Kehidupan di dalam uterus mempunyai tiga tahapan; proembrio; pertama dua setengah pekan, embrio; sampai akhir pekan kedelapan, dan fetal; dari delapan pekan sampai lahir”. Fase-fase ini merujuk pada berbagai tahapan perkembangan yang berbeda dari bayi. Ringkasnya ciri-ciri utama dari tahap-tahapan perkembangan ini adalah sebagi berikut :

Tahap Pra embrio ; pada tahapan pertama, zygote berkembang melalui pembelahan, lalu kemudian menjadi sekelompok sel, membenamkan dirinya pada dinding uterus. Sambil terus berkembang, sel-sel mengorganisis dirinya dalam tiga lapisan.

Tahap Embrio ; Fase kedua berlangsungnya selama lima setengah pekan, selama waktu itu bayi disebut “Embrio”. Pada tahapan ini oragan-oragan dan sistem dasar tubuh mulai muncul dari lapisan-lapisan sel.

Tahapan Janin ; daria tahapan ini selanjutnya, embrio disebut “janin”. Fase ini dimulai pada pekan kedelepan periode gestasi dan berlangsung sampai saat kelahiran. Ciri-ciri yang berbeda dari tahapan ini adalah bahwa janin terlihat seperti manusia dengan muka, tangan dan kaki. Meskipun panjangnya hanya 3 cm pada awalnya, semua oragannya sudah menjadi jelas, Fase ini berlangsung sekitar 30 pekan, dan perkembangannya terus terjadi sampai pekan kelahiran. Informasi ini hanya dapat diperoleh setelah pengamatan dengan perlatan modern Tetapi, sama seperti fakta ilmiah lainnya, penggalan informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara yang luar biasa. Fakta bahwa informasi yang rinci dan akurat tersebut diberikan oleh Al-Qur’an pada waktu orang mempunya informasi yang langka mengenai masalah-masalah kedokteran merupakan bukti bahwa Al-Qur’an bukan perkataan manusia, tetapi firman Allah. (Harun Yahya, Pesona Al-Qur’an 2002 , Harun Yahya bagaiman seorang muslim berpikir 2000).

 “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Qs. Al Mu’minuun, 23:115)

Semoga Bermanfaat

2 comments:

  1. Maaf sebelumnya klo bukan tempatnya disini,, link sobat juga saya pasang balik silahkan dicek disidebar...
    oya sob, link blog saya diganti yah,, menjadi www.edynlaskar.com

    termakasi atas kerjasamanya sob...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ok Bro... Linknya udah saya rubah... thx bro..... :D

      Delete