Saturday, September 14, 2013

Session 1 Mindset : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(BAGIAN PERTAMA)
    
    Kali ini saya ingin menuliskan kembali atau boleh dikatakan merangkum sebuah materi yang saya dapatkan ketika masih duduk dibangku kuliah, materi yang menurut saya cukup menarik untuk dibagikan yaitu materi mengenai Pemberdayaan Masyarakat, berhubung blog ini tidak ditujukan untuk memuat suatu makalah ilmiah, maka saya menulis tanpa mengikuti format atau kaidah baku penulisan suatu karya ilmiah. Tulisan ini terbagi dalam tiga postingan, Ok kita langsung saja keTKP..

A.Definisi
    Menurut Sumodiningrat, Pemberdayaan sebenarnya merupakan istilah yang khas Indonesia daripada Barat. Di barat istilah tersebut diterjemahkan sebagai empowerment, dan istilah itu benar tetapi tidak tepat. Pemberdayaan yang kita maksud adalah memberi “daya” bukanlah “kekuasaaan”. Empowerment dalam khasanah barat lebih bernuansa “pemberian kekuasaan” daripada “pemberdayaan” itu sendiri. Barangkali istilah yang paling tepat adalah “energize” atau katakan “memberi energi”.
     Pemberdayaan adalah memberi energi agar yang bersangkutan mampu untuk bergerak secara mandiri. Untuk memperoleh daya, energi atau kemampuan ini masyarakat harus memiliki inisiatif untuk mencari, mengusahakan , melakukan , menciptakan situasi atau meminta kepada pihak lain untuk memberikan daya/kekuatan/kemampuan.  Iklim seperti ini hanya akan tercipta jika masyarakat tersebut menyadari ketidakmampuan / ketidakberdayaan / tidak  adanya kekuatan, dan sekaligus disertai dengan kesadaran akan perlunya memperoleh daya / kemampuan / kekuatan.

B. Inti dari Pemberdayaan
   Inti dari pemberdayaan masyarakat adalah meliputi tiga hal, yaitu pengembangan (enabling), memperkuat potensi atau daya (empowering), terciptanya kemandirian. Bertolak dari pendapat ini, berarti pemberdayaaan tidak saja terjadi pada masyarakat yang tidak memiliki kemampuan, akan tetapi pada masyarakat yang memiliki daya yang masih terbatas, dapat dikembangkan hingga mencapai kemandirian.
   Pada hakikatnya  pemberdayaan merupakan penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Logika ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa memiliki daya. Setiap masyarakat pasti memiliki daya, akan tetapi kadang-kadang mereka tidak menyadari, atau daya tersebut masih belum dapat diketahui secara eksplisit. Oleh karena itu daya harus digali, dan kemudian dikembangkan. Jika asumsi ini yang berkembang, maka pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya, dengan cara mendorong, memotivasi dan membangkitakan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya. Di samping itu pemberdayaan hendaknya jangan menjebak masyarakat dalam perangkap ketergantungan ( charity), pemberdayaan sebaliknya harus mengantarkan pada proses kemandirian.

C.Kesimpulan
   Akar pemahaman yang diperoleh dari tulisan ini adalah
a. Daya dipahami sebagai suatu kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh masyarakat, supaya mereka dapat melakukan sesuatu (pembangunan) secara mandiri.
b. Sedangkan pemberdayaan merupakan suatu proses bertahap yang harus dilakukan dalam rangka memperoleh serta meningkatkan daya sehingga masyarakat mampu mandiri.

ada sebuah quote yang menarik untuk direnungkan " Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang ada pada diri mereka"

Semoga bermanfaat.


No comments:

Post a Comment